PARIGI, EQUATORNEWS – Investasi durian kini menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, dalam menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.
Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong, dari Fraksi Hanura, Yushar mengemukakan, pentingnya meningkatkan kenyamanan dan keamanan investasi di daerah.
“Kita harus bisa memastikan bahwa investasi durian di Parigi Moutong ini berjalan dengan lancar dan aman. Ini akan meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Yushar, yang akrab disapa Ago itu.
Menurutnya, semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan aman. Sebab, ini akan membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kemajuan ekonomi di Parigi Moutong.
Ago yang juga merupakan Sekretaris komisi I DPRD Parigi Moutong menyebut, berkaitan dengan peristiwa penyampaian aspirasi masyarakat Desa Lebo ke lokasi Packing House milik PT Indonesia Minshing Fruit Trading (IMFT) yang berlokasi di Desa Lebo, Kecamatab Parigi, disampaikannya bahwa peristiwa tersebut sudah selesai dengan baik.
“Peristiwa kemarin adalah penyampaian aspirasi masyarakat terhadap keinginan mereka untuk bisa bekerja di Pabrik yang dimaksud. Saya juga kemarin mewakili DPRD Parigi Moutong, menghadiri Musyawarah di Kantor Desa Lebo. Musyawarah itu dihadiri pihak Polres, Kapolsek Parigi, pihak Koramil, pihak pabrik Minxing, Pemerintah desa Lebo, dan masyarakat Desa Lebo, ” ujarnya.
Berbicara durian, pihaknya menyebut jauh sebelum berdirinya sejumlah pabrik durian di Parigi Moutong, pihaknya sudah lebih dulu mengurus jual beli durian. Jadi menurutnya dari sisi tenaga kerja maupun sisi tekhnis lainnya pihaknya sangat paham soal investasi durian.
Sehingga, peristiwa kemarin menurutnya bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan, dan hal itu juga sudah selesai.
Berkaitan dengan bahasa RDP, itu bukan kewenangan pihaknya, namun itu kewenangan lembaga DPRD.
“Tuntunan aspirasi masyarakat Lebo juga sudah selesai dengan baik, untuk apa lagi RDP. RDP itu dilakukan jika masalah tersebut tidak mampu diselesaikan oleh pihak pabrik dan Pemerintah Desa Lebo,” ucapnya.
Lanjut Ago, berdasarkan data pekerja yang ada di pabrik Minxing tercatat ada sebanyak 72 pekerja dari 100 orang pekerja. Berarti menurutnya 72% masyarakat Lebo terakomodir di Pabrik tersebut.
Bahkan menurutnya, 72 pekerja tersebut merupakan pekerja yang tidak membutuhkan keahlian khusus.
Sementara sisanya, 28 orang pekerja yang masuk di Pabrik Minxing merupakan pekerja dengan keahlian khusus dan memenuhi kualifikasi perusahaan pabrik.
“Kalau memang ada masyarakat Desa Lebo yang memiliki keahlian khusus dan memenuhi kualifikasi perusahaan , saya pastikan 28 pekerja yang berasal dari luar Desa Lebo akan diganti dengan masyarakat Lebo oleh Pabrik, saya yang jamin ini,” sebut Ago.
Sehingga menurutnya, peristiwa kemarin hanya persoalan miskomunikasi.
Dengan demikian, diharapkannya ke depan Kabupaten Parigi Moutong dapat menjadi tujuan investasi yang menarik dan aman bagi investor, sehingga dapat meningkatkan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
FAYRUZ/*