Tinta Ilmu di Balik Lencana: Kapolres Parigi Moutong Sandang Gelar Doktor

Fayruz
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian Nugraha, saat Ujian Doktoral di Kampus Unhas Makassar. (Foto : Seksi Humas Polres PM)

MAKASSAR, EQUATORNEWS — Langit Makassar sore itu seakan ikut tersenyum. Di Aula Prof. Syukur Abdullah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Kamis (16/10/2025), langkah seorang perwira polisi berubah menjadi langkah seorang ilmuwan. AKBP Hendrawan Agustian Nugraha, Kapolres Parigi Moutong, resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik, menorehkan tinta baru dalam perjalanan karier dan pengabdiannya.

Suasana akademik berpadu dengan rasa haru dan kebanggaan. Didampingi istri dan anaknya, pria kelahiran Subang itu berdiri tegak di hadapan deretan profesor. Dengan ketenangan khas seorang penyidik, ia memaparkan hasil disertasinya yang berjudul “Organizational Capabilities Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam Pelaksanaan Audit Keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan.”

Topik itu bukan sekadar telaah ilmiah, melainkan refleksi atas realitas birokrasi yang kerap berhadapan dengan godaan intervensi dan tekanan eksternal. Hendrawan menyoroti pentingnya independensi APIP sebagai benteng integritas dalam tata kelola keuangan negara.

“Yang saya angkat terkait kewenangan APIP. Pada saat melaksanakan tugas, tidak boleh ada intervensi dari pihak mana pun,” ujarnya tenang, namun tegas.

Para penguji menyimak dengan seksama, menimpali dengan pertanyaan-pertanyaan tajam, sebelum akhirnya memberi penilaian “Sangat Memuaskan.” Tepuk tangan panjang pun pecah, menandai babak baru perjalanan akademik seorang penegak hukum yang kini juga seorang doktor.

Ketua Sidang, Prof. Dr. Phil. Sukri, S.IP., M.Si., yang juga Dekan FISIP Unhas, tak menutupi kebanggaannya.
“Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas raihan doktor ini. Kini Polri memiliki satu lagi doktor. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi perwira lainnya untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya,” ujarnya.

Dalam perjalanan panjangnya, Hendrawan telah mengabdikan diri di berbagai wilayah dan satuan. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 2006 ini pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim di beberapa daerah, hingga dipercaya memimpin Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Sulsel pada 2023. Kini, ia juga dikenal luas di Parigi Moutong sebagai kapolres yang disiplin dan humanis.

Gelar doktor ini bukan sekadar tambahan huruf di belakang nama, melainkan simbol dari upaya menyatukan intelektualitas dan integritas — dua hal yang semakin dibutuhkan di tubuh kepolisian modern.

“Mudah-mudahan hasil riset ini bisa memperkuat posisi dan fungsi APIP agar lebih independen dalam bekerja,” harapnya.

Lahir di Subang, 17 Agustus 1985, Hendrawan telah menapaki perjalanan karier yang konsisten: dari AKP pada 2013, Kompol pada 2020, hingga AKBP pada 2024. Sejumlah tanda kehormatan telah ia sandang, termasuk Satyalancana Pengabdian 8 dan 16 Tahun, serta Satyalancana Dharma Nusa.

Kini, setelah menapaki puncak pendidikan formal, Hendrawan tidak berhenti di podium akademik. Ia kembali ke lapangan—bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penyala api intelektual di tengah seragam kebiruan.

Sebuah langkah kecil bagi seorang perwira, namun lompatan besar bagi wajah Polri yang semakin cerdas dan berintegritas.

FAYRUZ

Bagika Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *