PARIGI, EQUATORNEWS — Suara puluhan perangkat desa yang berhimpun di bawah panji APDESI Parigi Moutong menggema di pusat kota pada Senin (1/12/2025). Mereka datang membawa pamflet, keresahan, dan harapan, menolak PMK 81/2025 yang dianggap menghambat denyut layanan pemerintahan di tingkat desa. Di balik gelombang aspirasi itu, Polres Parigi Moutong memastikan seluruh rangkaian aksi berlangsung aman dan tertata, seperti halaman kota yang dijaga angin sejuk pagi hari.
Aksi dimulai sekitar pukul 09.15 Wita di halaman Kantor Dinas PMD. Kurang lebih 90 perangkat desa menyampaikan tuntutan terkait regulasi baru pencairan Dana Desa yang mereka nilai memberatkan. Dari titik awal itu, massa bergerak berjalan kaki menuju Kantor Bupati Parigi Moutong, menyulam barisan panjang yang melintas tenang di tengah aktivitas kota.
Di hadapan kantor bupati, para kepala desa kembali menumpahkan keluhan mengenai pencairan Dana Desa Tahap II yang belum rampung. Tertundanya pencairan membuat honor Guru PAUD, Guru Ngaji, Imam Desa, kader, hingga Linmas terhenti selama berbulan-bulan. Aspirasi itu diterima Sekretaris Daerah Sulfinasran, sebelum Bupati Parigi Moutong Erwin Burase, S.E. tiba sekitar pukul 11.05 Wita.
Bupati menjelaskan bahwa hingga hari itu sebanyak 58 desa telah menerima pencairan. Sementara 220 desa masih menunggu, terdiri dari 204 desa yang sudah mengajukan dan 16 desa yang belum mengajukan. Pemerintah daerah, ujar Bupati, tengah mencari langkah tercepat untuk menyelesaikan persoalan, termasuk kemungkinan penggunaan APBD sebagai jembatan sementara menunggu transfer dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, massa APDESI menggelar audiensi di Kantor DPRD Parigi Moutong. Ketua DPRD Drs. Alfres M. Tonggiroh, M.Si beserta sejumlah anggota dewan menerima rombongan tersebut. Dalam pertemuan itu, APDESI menyampaikan delapan tuntutan, mulai dari penolakan PMK 81/2025 hingga evaluasi pelayanan administrasi di Dinas PMD.
Aksi damai berlangsung hingga pukul 12.00 Wita, berjalan tertib dan humanis tanpa gangguan. Untuk menjaga kelancaran kegiatan, Polres Parigi Moutong menurunkan 31 personel Polri, diperkuat 5 personel TNI dan 20 personel Satpol PP.
Kabag Ops Polres Parigi Moutong, Kompol Henry Burhanuddin, mengapresiasi ketertiban peserta aksi. Ia menegaskan bahwa Polres akan terus menjaga stabilitas keamanan, sekaligus membuka ruang aman bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat.
“Polres Parigi Moutong selalu siap memberikan pengamanan secara humanis agar setiap penyampaian aspirasi masyarakat dapat berjalan aman, tertib, dan sesuai aturan,” ujar Kompol Henry.
Polres Parigi Moutong berharap sinergi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat terus terjalin, sehingga pelayanan publik dan proses pencairan Dana Desa dapat berjalan lebih cepat dan tepat.
FAYRUZ










