PARIGI, EQAUTORNEWS – Suara merdu bergema, syair mengalun penuh penghayatan, menembus dinding auditorium kantor bupati Parigi Moutong pada Kamis, 14 Agustus 2025. Dalam semarak peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, sebuah harmoni lahir dari bibir para abdi negara. Mereka bukan sekadar pejabat dan staf, tetapi seniman jiwa yang menyalakan semangat merah putih lewat alunan nada.
Dari sekian lantunan, satu nama menjelma bintang di panggung itu. Medy Ratu Sawuda, pejabat fungsional dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), tampil memukau dengan lagu wajib Rayuan Pulau Kelapa karya maestro Ismail Marzuki, serta lagu pilihan Kumau Dia ciptaan Andmesh. Dua persembahan itu mengikat hati dewan juri dan hadirin, menghantarkannya meraih Juara I Kategori Pejabat dengan total nilai 1828.
Tak kalah bersinar, sorak sorai penghargaan juga mengalir kepada:
Normawati dari Dinas Peternakan, Juara II dengan total nilai 1799.
Idham dari Dinas Kesehatan, Juara III dengan total nilai 1306.
Sementara di Kategori Staf, pesona suara Marturia dari RSUD Anuntaloko tak terbantahkan. Dengan raihan nilai 1909, ia menempati tahta juara pertama. Di bawahnya menyusul Mega Puspita dari BPKAD sebagai Juara II dengan nilai 1835, dan Fitrawati dari Bagian Umum Setda sebagai Juara III dengan total nilai 1788.
Suasana semakin hangat ketika dewan juri menobatkan bintang favorit, yakni:
Eben (Disperindag),
Rahandi Prasetya (Setda), dan Meske Tohau (Diskanlut).
Mereka adalah wajah-wajah yang bukan hanya bekerja di balik meja birokrasi, tetapi juga menghidupkan denyut seni di tanah Parigi Moutong.
Lomba karaoke antar-OPD ini bukan sekadar hiburan, melainkan jembatan kebersamaan. Setiap nada yang diperdengarkan adalah cermin semangat gotong royong, harmoni, dan persaudaraan. Seperti bait lagu perjuangan yang selalu menggugah hati, begitulah gema kemerdekaan di Kabupaten Parigi Moutong dipersembahkan—penuh warna, penuh cinta, dan penuh kebanggaan.
“Terima kasih atas partisipasi seluruh OPD dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Parigi Moutong tahun 2025. Kemenangan sejati adalah kebersamaan,” demikian pesan panitia menutup acara.
Di ujung perayaan, Parigi Moutong tidak hanya menggaungkan semangat 17 Agustus lewat bendera yang berkibar di langit biru, tetapi juga lewat suara-suara emas yang mengalun, membuktikan bahwa merdeka itu bukan hanya bekerja, melainkan juga bernyanyi bersama dalam satu irama bangsa.