PARIGI, EQUATORNEWS – Kegiatam pelatihan paralayang, dan diving, yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Parigi Moutong di Kecamatan Tinombo saat ini, mendapat kritikan pedas dari warga.
Pelatihan yang secara nyata menciptakan kerumunan itu, dianggap berpotensi menciptakan cluster baru Covid – 19, dan dilaksanakan saat pemberlakuan Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM).
” Kami mempertanyakan kegiatan paralayang dan diving yang dilaksanakan Pemda di Pantai Lolaro Tinombo. Kami menganggap ada tebang pilih dari Satgas Covid – 19 Kabupaten soal pemberlakuan PPKM. Kenapa hanya kalau warga yang akan melaksanakan kegiatan dibatasi, atau bahkan bahkan dilarang oleh Satgas, disisi lain Pemda seenaknya saja berkegiatan yang menciptakan kerumunan orang. Apalagi saya dengar, kegiatan itu mendatangkan pelatih dari Jakarta, ” beber Ketua Lembaga Bantuan Hukum Tadulako Parigi, Hartono Taharuddin SH MH, saat audiens dengan DPRD Parigi Moutong dan Satgas Covid – 19, di ruang aspirasi DPRD, Kamis (29/7/2021).
Hartono juga mempertanyakan, apakah kegiatan tersebut tetap kelakukan protokoler kesehatan yang ketat, dan apakah para instruktur yang didatangkan sudah divaksin, dan melakukan swab tes?.
” Ini merupakan contoh tidak baik dari Pemda kepada masyarakat saat pemberlakuan PPKM. Kami melakukan kritik ini, untuk kepentingan bersama, dan tidak ada tendensi apa – apa, ” beber Hartono, seraya meminta kegiatan pelatihan paralayang dan diving itu, ditunda atau dihentikan saja, sampai situasi mulai kondusif.
Pada kesemoatan itu, Hartono dan kawan – kawan, yang tergabung dalam LBH Parigi Moutong, bersedia memberikan bantuan pemikiran, guna memberikan solusi terkait melonjaknya jumlah warga yang terpapar Covid – 19.
” Jika diminta, kami bersedia untuk duduk bersama guna mencari solusi atas permasalahan yang ada,” tandasnya.
Diketahui, hampir bersamaan dengan pemberlakuan PPKM, Disporapar Kabupaten Parigi Moutong, juga menggelar acara pelatihan paralayang dan diving di Tinombo. Kegiatan itu menghadirkan instruktur paralayang dari Jakarta, dan instruktur diving dari Manado, dengan peserta dari seluruh OPD dan Kecamatan.
Ironisnya, sejak tanggal 26 Juli lalu, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, telah menaikkan status Kabupaten Parigi Moutong menjadi PPKM Level 3.
FAYRUZ