PARIGI, EQUATORNEWS – Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran SSTP MAP, memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Vaksin Merdeka, yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Kesehatan. Jumat (3/9/2021).
Rapat tersebut membahas rencana kegiatan Vaksin Merdeka, yang secara serentak akan dilaksanakan diseluruh Indonesia, pada tanggal 6 sampai 7 september 2021.
Adapun sasaran Vaksin Merdeka ini pasantren dan rumah ibadah. Dan pada tanggal 9 sampai 15 september 2021, sasaran Vaksin Merdeka pada universitas, dan komunitas.
Kabag Ops Polres Parigi Moutong, AKP Junus Achpah, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan vaksinasi akan dilakukan di pondok pesantren, dan sekolah madrasah tsanawiyah yang ada di Desa Kota Nagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, serta Pondok Pasantren Darusada Desa Tinombala jaya, Kecamatan Ongka Malino.
Selain itu pelaksanaan vaksinasi juga akan dilaksanakan di Desa Torue, Kecamatan Torue, dengan sasaran kelompok keagamaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Menurutnya, kegiatan Ini adalah menindaklanjuti program penanggulangan covid 19, yang di prakarsai Kementerian Sekretariat Negara RI.
“Vaksinasi untuk pondok pasantren akan dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 7 September 2021, dan untuk PHDI Kabupaten Parigi Moutong, akan dilaksanakan pada tanggal 11 september 2021,” jelasnya.
Selanjutnya pada pelaksanaan nantinya, pada tanggal 6 sampai 7 September tersebut, direncanakan Presiden bersama Kapolri, dan Panglima TNI, Kementrian Kesehatan, juga akan melakukan Video Conference (Vicon) dengan seluruh peserta vaksinasi di Indonesia.
“Oleh sebab itu kami dari Polres yang ditunjuk dari Polda Sulteng, memohon dukungan kerja sama Dinas Kesehatan serta unsur Forkopimda, untuk sama – sama mensukseskan vaksinasi Merdeka ini” tandas Junus Achpah
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Daerah Zulfinasran, mengatakan, ada dua pesantren yang menjadi fokus kita untuk vaksinasi Merdeka ini
Yang menjadi fokus ialah jumlah peserta yang akan divaksinasi berjumlah 750 orang, dengan ditambah 400, berarti kurang lebih 1150 orang yang akan divaksin.
Ditambah pengurus PHDI Torue, 1000 orang, totalnya 2150 orang yang akan divaksin pada waktu bersamaan.
Hal ini menurut Zulfinasran, perlu menjadi perhatian agar pelaksanaannya nanti di lapangan dapat berjalan sukses.
“Saya minta tolong dihitung pelaksanaanya serta berapa tenaga vaksinator yang kita butuhkan kalau kita mau selesaikan dalam satu hari. Kemudian selain menggunakan tenaga dokter bisa juga menggunakan tenaga perawat atau bidan sebagai tenaga scrining” himbau Zulfinasran
Sekda berharap, agar BNPB melakukan pendataan kembali, dan menyusun teknis pelaksanaan, serta mendata kebutuhan tentang tenaga vaksinator dan tenaga scrining.
Kemudian menurut Zulfinasran, untuk mencegah penumpukan orang, perlu dijadwalkam masing-masing orang peserta vaksin.
“Jika kita selesaikan dalam satu hari, sebaiknya sew bentuk 10 tim. Artinya ada 10 vaksinator, 10 dokter, scrining, dan 20 orang untuk tenaga administrasi untuk mencatat , ” pungkas Zulfinasran.
Rakor tersebut dihadiri Dinas Kesehatan, BPBD, Diskominfo, Kasat Intel Polres, dan OPD terkait.
FAYRUZ /BAG PROKOPIM SETDA