PARIGI, EQUATORNEWS – Di tengah riuh Festival Teluk Tomini (FTT) 2025, satu suara muncul dari para pelaku UMKM yang merasa penempatan tenda tampak belum memihak. Menanggapi hal itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Parigi Moutong, Faradiba Zaenong, menyampaikan sikap resmi dan dorongan tegas agar penyelenggaraan event ke depan lebih menempatkan UMKM sebagai prioritas utama.
Faradiba menegaskan bahwa UMKM bukan sekadar pelengkap atau pengisi ruang pameran, melainkan tulang punggung ekonomi yang seharusnya diberi tempat yang layak dan setara.
“UMKM adalah tulang punggung negara. Lebih dari 60 persen PDB Indonesia disumbang UMKM, dan hampir seluruh tenaga kerja berada di sektor ini. Dengan kontribusi sebesar itu, mereka harus ditempatkan secara pantas, tanpa merasa dianaktirikan,” ujar Faradiba.
Ia memahami bahwa penataan tenda untuk pelaksanaan FTT hari ini sudah bersifat final sehingga tidak dapat diubah. Meski begitu, ia menilai kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi serius agar tidak kembali terulang pada event selanjutnya.
“Acara hari ini sudah berjalan dan penempatan tidak mungkin diubah. Tetapi untuk ke depan, kami mendorong adanya standar penataan UMKM yang lebih adil, transparan, dan mempertimbangkan kepentingan pelaku usaha kecil,” katanya.
Faradiba menekankan bahwa suara UMKM harus menjadi bagian penting dalam perencanaan karena mereka adalah motor penggerak ekonomi terbesar di daerah. Menurutnya, lokasi strategis bukan sekadar soal pameran, tetapi tentang kesempatan untuk berkembang, memperkuat branding, dan memperluas pasar.
“UMKM membutuhkan lokasi yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk mereka. Kami ingin memastikan kejadian seperti ini tidak terulang dan UMKM mendapatkan panggung yang semestinya,” tegasnya.
Dengan pernyataan tersebut, Kadin Parigi Moutong berharap penyelenggara FTT dan event-event daerah lainnya dapat lebih memperhatikan kepentingan pelaku usaha kecil, yang selama ini diam-diam menggerakkan roda ekonomi dari bawah.
FAYRUZ










