Warning Bagi Cukong ! Dua PETI Dua Operasi, Komitmen Polres Menyapu Tambang Liar Parigi Moutong !

Fayruz
AKBP Hendrawan Agustian Nugraha S.IK MH.Foto : Istimewa

PARIGI, EQUATORNEWS — Dari Kayuboko hingga perbukitan Oncone Raya, bergemuruh. Bukan oleh mesin pengeruk emas, melainkan derap langkah aparat berseragam yang datang menjemput hukum.

Dalam rentang waktu yang belum terlalu lama, dua operasi menyapu tambang emas tanpa izin (PETI) di dua desa berbeda. Seolah hendak menyampaikan pesan yang tak terbantahkan: negara sedang tidak main-main.

Di Desa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat, langit baru saja memerah, ketika aparat Polres Parigi Moutong bersama unsur gabungan melakukan penyergapan pada pertengahan Juni lalu. Empat unit alat berat jenis ekskavator ditemukan beroperasi di tengah lokasi tambang yang kian menganga, melahap tubuh bumi tanpa ampun.

Empat ekskavator itu kini telah diamankan. Menjadi saksi bisu dari keserakahan manusia yang memaksa tanah untuk menyerahkan perutnya, tanpa izin, tanpa restu hukum, dan tanpa memperhitungkan luka yang ditinggalkan.

Belum kering tanah bekas jejak sepatu aparat di Kayuboko, giliran Desa Oncone Raya, Kecamatan Tinombo Selatan, yang dikejutkan oleh operasi lanjutan pada 15 Juli 2025. Operasi ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Parigi Moutong, Kompol H Romy Gafur SH MH, berdasarkan Surat Perintah Kapolres.

Di sana, delapan unit mesin alkon diamankan, bersama dengan barang bukti lainnya yang digunakan untuk menyedot dan memisahkan butiran emas dari lumpur dan kerikil. Tak ada perlawanan berarti. Mereka terkejut, terjepit oleh kesigapan aparat dan legitimasi negara yang tak bisa ditawar.

Kedua operasi ini digelar di bawah kepemimpinan AKBP Hendrawan Agustian Nugraha S.IK MH, yang belum lama menjabat sebagai Kapolres Parigi Moutong. Ia datang membawa wajah penegakan hukum yang tak mengenal basa-basi. Dalam diamnya, negara bekerja.

Bagi para pelaku tambang ilegal di wilayah lain di Parigi Moutong, operasi ini seolah genderang peringatan. Bila masih ada yang merasa bisa bersembunyi di balik bukit-bukit, memanfaatkan celah, atau membangun kemitraan gelap, maka saatnya menoleh ke arah Kayuboko dan Oncone Raya. Lihat bagaimana negara bertindak.

Kayuboko telah menjadi luka. Oncone Raya, peringatan keras. Dan Parigi Moutong, kini menata langkah, menepis jejak tambang liar yang selama ini menjadi duri di ladang subur daerah.

Hukum telah turun gunung. Dan mereka yang membandel, siap-siap ditarik keluar dari liang emas menuju ruang pengadilan.
FAYRUZ

Bagika Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *