Dari Sampah Jadi Energi, Pemuda Mepanga Ciptakan BBM dari Plastik

Fayruz
Wawancara dengan Joni Efendi dan Ibrahim Hafid.( Foto : EwuatorNews?

MEPANGA, EQUATORNEWS — Di tangan sepuluh pemuda kreatif Kecamatan Mepanga, tumpukan sampah plastik yang kerap menjadi masalah kini disulap menjadi sumber energi. Mereka berhasil menciptakan alat pirolisis yang mampu mengolah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) setara bensin dan solar.

Penanggung jawab produksi, Joni Efendi, menjelaskan bahwa selama enam bulan terakhir timnya sudah berhasil menghasilkan BBM dari plastik dan melakukan berbagai uji coba di lapangan.

“Kalau bensin kami sudah uji coba di mesin katinting dan motor. Sedangkan solar sudah kami coba di mobil L300, double cabin, truk, alat berat, dan dompeng — semuanya berjalan tanpa kendala,” ungkap Joni, Jumat (17/10/2025).

Ia menuturkan, ide tersebut muncul setelah melihat teknologi serupa di Banjarnegara. Dari situ mereka mulai melakukan riset mandiri hingga berhasil mengembangkan sistem destilasi bertingkat yang bisa dioperasikan secara stabil dan menghasilkan BBM siap pakai.

Sekali produksi, tim membutuhkan sekitar 400 kilogram sampah plastik, yang mereka kumpulkan melalui kerja sama dengan masyarakat sekitar. “Kami beli dari warga, tapi harus sudah dipilah,” jelasnya.

Meski masih dalam tahap belajar, para pemuda ini terus menyempurnakan cara pengoperasian alat dan pengelolaan bahan baku agar kualitas BBM yang dihasilkan semakin baik. Mereka berharap inovasi ini bisa dikembangkan di wilayah lain di Kabupaten Parigi Moutong.

Sementara itu, Ibrahim A Hafid, yang menjadi pembina kelompok tersebut, mengapresiasi semangat dan ketekunan para pemuda Mepanga.

“Saya sangat tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Selama satu tahun mereka riset, enam bulan terakhir sudah berproduksi. Ini bukti nyata kreativitas anak muda yang patut didukung,” kata Ibrahim.

Ia berharap Pemerintah Daerah dapat hadir memberi dukungan dan menjadikan inovasi ini sebagai mitra dalam mengurai persoalan sampah. “Kalau bisa, Pemda menjalin kerja sama agar sampah tak lagi menumpuk di TPA. Sejak dari rumah sudah bisa dikelola lewat bank sampah seperti ini,” tambahnya.

Menurut Ibrahim, potensi inovasi mereka bahkan bisa diperluas ke pengolahan limbah B3, seperti oli bekas, menjadi energi baru.

“Oli bekas yang mereka kelola 100 liter hasilnya juga 100 liter solar. Limbah plastik pun residunya kecil, masih bisa diolah jadi media tanam seperti cocopet,” jelasnya.

Dengan semangat dan kemampuan yang terus berkembang, Ibrahim berharap kelompok ini bisa tumbuh menjadi badan usaha resmi yang fokus mengolah sampah menjadi BBM ramah lingkungan — menjadi contoh nyata bahwa kreativitas pemuda bisa menyalakan energi perubahan.

FAYRUZ

Bagika Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *