Poso, EQUATORNEWS – Event Festival Danau Poso (FDP), yang dilaksanakan di Tentena, Sulawesi Tengah, diresmikan, Kamis malam, 20 Oktober 2022. Event tahunan tersebut, mengusung tema Pesona Mega Sulawesi Tengah.
“Saya bersyukur atas kehadiran semua tamu yang datang untuk menghadiri FBP. Pemerintah Provinsi, Kabupaten Poso dan masyarakat sudah merindukan event ini dapat diwujudkan malam ini,” ungkap Bupati Poso, dr. Verna Ingkiriwang, dalam sambutannya.
Menurutnya, melalui pelaksanaan FDP 2022 ini tesirat pesan untuk disampaikan kepada dunia, bahwa Kabupaten Poso sudah aman, kondusif, dan nyaman dikunjungi.
Bahkan, Kabupaten Poso mulai diketahui masyarakat dunia, buktinya turis manca negara terus berdatangan untuk melihat dan berkunjung ke Danau Poso.
“Poso memiliki keindahan danau yang luar biasa dan ada peninggalan sejarah patung megalit yang memikili daya tarik di kunjungi, karena patung megalit tersebut sudah ada 3.000 tahun yang lalu,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura mengatakan, Sulawesi Tengah ibarat potongan kecil surga yang diturunkan Tuhan ke bumi. Sehingga tidak heran, daerah ini menjadi negeri terkaya dengan berbagai sumber daya alam yang potensial.
Begitu pula, dengan keindahan alamnya yang eksotis dan megah, di antaranya Danau Poso yang terbentuk dari aktivitas tektonik, dan menjadi danau terdalam ke-3 di Indonesia dengan panjang 32 KM dan lebar 16 KM.
“Danau Poso merupakan habitat dari sejumlah ikan endemik, seperti ikan sidat atau oleh masyarakat lokal dinamai ikan sogili, beserta belut dan siput air tawar,” kata dia.
Selain itu, tidak jauh dari Danau Poso terdapat situs megalit yang merupakan peninggalan zaman prasejarah, tersebar di sepanjang lereng gunung dan perbukitan di tengah padang rumput di lembah napu, lembah behoa dan lembah bada.
“Dari warisan zaman megalitikum inilah, maka kami membranding destinasi wisata Poso dengan julukan “poso negeri seribu megalith”,” ujarnya.
Dia menuturkan, FDP merupakan festival tahunan yang digelar di pinggiran Danau Poso sejak tahun 1989, menampilkan berbagai atraksi seni budaya dan pariwisata dari tiap kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
Dalam perjalanannya, FDP sempat terhenti akibat konflik, dan kembali digelar dengan tujuan, untuk menghapus stigma negatif serta memulihkan citra pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya, dan Kabupaten Poso pada khususnya.
Sumber : Biro Administrasi Pimpinan