PARIGI, EQUATORNEWS – Chandra Utama Tokandari (50), seorang pria karyawan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Parigi Moutong , Sulawesi Tengah, ditemukan tak bernyawa lagi, alias meninggal dunia, di dalam kamar rumah dinasnya, di Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi.
Pria asal Kota Palu itu, pertama kali ditemukan seorang Satpam kantor BPS Parigi Moutong, bernama Yusuf Parerungan, sekita pukul 16.00 WITA, Sabtu, 29 Juni 2024.
“Karyawan di sini, banyak yang curiga karena korban tidak keluar dari rumah dinasnya, sejak Jum’at siang, 28 Juni 2024 sampai hari ini,” ungkap Yusuf Parerungan.
Ia mengaku, mencari tahu kondisi korban di dalam rumahnya bersama dua orang Office Boy (OB), dengan cara menggedor pintu kamar yang dalam kondisi terkunci, beberapa kali. Namun, tidak mendapatkan jawaban.
Sehingga, ia berinisiatif memanjat menggunakan tangga dan mengintip melalui ventilasi, untuk melihat kondisi di dalam kamar.
“Jendela kamar tertutup tirai. Jadi saya memanjat naik tangga, mengintip di ventilasi,” ujarnya.
Saat mengintip ventilasi, Yusuf mengaku, melihat korban sudah dalam kondisi tergeletak di atas lantai kamarnya.
Atas penemuan tersebut, karyawan kantor BPS yang ada saat kejadian, langsung melaporkan peristiwa penemuan mayat itu kepada pihak Kepolisian.
“Korban ini, bendahara di kantor BPS. Sebelumnya, tinggal bersama kepala badan. Tapi karena ada pergantian pejabat, yang bersangkutan tinggal sendiri di rumah dinas itu,” ungkapnya.
Meskipun rekan kerja, Yusuf mengaku, tidak mengenal korban dengan baik, karena memiliki sifat yang tertutup.
“Jadi saya tidak begitu tahu, apakah korban ini punya penyakit atau tidak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Parigi, IPTU Noldy mengaku, menerima laporan penemuan mayat ini, sekira pukul 17.00 WITA, dari salah seorang karyawan BPS Parigi Moutong.
Kemudian, langsung menuju ke Tempat Kejadian Parkara (TKP), dan mendobrak pintu kamar korban, disaksikan para karyawan BPS Parigi Moutong.
“Saat pintu terbuka, korban ditemukan dalam kondiri tergeletak di atas lantai kamarnya,” ujar Noldy.
Pihaknya pun melakukan koordinasi dengan Polres Parigi Moutong, agar mengirimkan tim Inafis untuk melakukan olah TKP.
Ia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab korban meninggal dunia. Sebab, proses penyelidikan masih dilakukan.
“Jenazahnya kami bawa ke RSUD Anuntaloko Parigi, untuk proses otopsi. Jadi kami, menunggu hasilnya dulu,” tandasnya.
FAYRUZ