TINOMBO, EQUATORNEWS – Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu menggelar pertemuan bersama Direktur Poltekkes Mamboro Palu, Nasrul SKM M.Kes, dan Wakil Direktur II Poltekkes Mamboro, Amsal SKM, di Tinombo, Kamis (7/7/2021).
Pertemuan tersebut mengagendakan rencana pembangunan kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) di wilayah Kecamatan Tinombo.
Bupati mengatakan, saat ini untuk wilayah Kabupaten Parigi Moutong memang sangat membutuhkan tenaga kesehatan. Olehnya ia, menginginkan mendirikan Poltekkes yang dapat menyalurkan tenaga kesehatan yang terampil, dan ahli di bidangnya. Dia juga berharap, anak anak daerah di Kabupaten Parigi Moutong khususnya mereka yang berada di wilayah Kecamatan Tinombo, dapat belajar di kampus itu.
Keberadaan Poltekkes ini diharapkan nantinya, anak anak dapat melanjutkan sekolahnya di Poltekkes tersebut, sehingga saat lulus nanti mereka dapat bekerja dan mengabdikan keahlian mereka untuk daerah.
Lanjut Bupati, anak yang melanjutkan nantinya akan diberikan beasiswa pendidikan. Penyampaian Bupati ini turut diaminkan oleh Direktur Poltekes Mamboro Palu Nasrul.
“Nantinya mereka yang sudah terdaftar sebagai mahasiswa di Poltekkes ini nantinya akan didata mana yang masuk dalam kategori keluarga miskin, agar diberikan beasiswa,” tandas Bupati Samsurizal.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Poltekkes Mamboro Palu, Nasrul, mengapresiasi langkah Bupati Parigi Moutong untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kesehatan.
Dikatakannya, untuk proses pendirian Poltekkes ini, nantinya ada tiga proses jangka waktu yang akan ditempuh , yaitu proses jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. ucapnya
Untuk proses jangka pendek kata Nasrul, Poltekes Palu akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Rumah Sakit Raja Tombolotutu, yaitu kegiatan praktek mahasiswa NARS atau mahasiswa yang telah menempuh sarjana terapan, dimana hal itu sudah berjalan sejak bulan januari 2021.
Terkait prosesnya, nanti Poltekkes akan membutuhkan kelengkapan dosen dan kurikulum memadai. Untuk kurikulum dan lainnya kata Nasrul, yaitu Akte Analisis Laboratorium Medik dengan beberapa program studi sesuai dengan Kebutuhan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.
Lanjut Nasrul, untuk lokasi pembagunan Poltekkes di Parigi Moutong sesuai hasil survei dilapangan, sangat memungkinkan karena diatas rata rata dua hektare.
Disamping itu kata Nasrul, yang harus menjadi pertimbangan adalah akses lokasi yang bisa dijangkau utamanya adanya perputaran ekonomi disekitar kampus tersebut, dan dekat dengan pemukiman warga.
“Paling tidak dari segi ekonomi bisa menguntungkan bagi masyarakat dan memudahkan mahasiswa itu sendiri”. ungkapnya
Sedangkan untuk sarana dan prasarana kata Nasrul, bisa disiapkan oleh Pemda Parigi Moutong bisa juga disiapkan oleh Poltekes Palu, yang utama adalah lahan.
Lanjut Nasrul, Kementerian Kesehatan mendukung penuh terobosan Pemda tersebut, karena kata dia, Parigi Moutong banyak memiliki desa terpencil, terluar dan wilayah perbatasan.
Tambah Nasrul, untuk bagunan Poltekes bisa berdiri di Parigi Moutong dibutuhkan tahapan tahapan, dan masuk dalam skala jangka panjang.
“Banyak tahapan yang dilalui seperti pembebasan lahan, sertifikat lahan, proses penyerahan. Setelah jelas lahannya sertifikat ada, maka diserahkan ke Kementerian untuk diusulkan dibangun Poltekkes. Ini butuh waktu satu atau dua tahun kedepan,”ucapnya
Poltekkes dibangun di Parigi Moutong kata Nasrul, tidak berdiri sendiri akan tetapi Direktoratnya tetap di Palu program studi diluar domisili dan kuliahnya bisa di Palu bisa juga di Parigi Moutong,” tandasnya
MY TOWANDA / BAGIAN PROKOPIM SETDA