PARIGI, EQUATORNEWS – Tangis haru, alunan rebana, dan doa-doa syahdu mewarnai momen sakral penyambutan 199 jamaah haji asal Kabupaten Parigi Moutong yang tiba di tanah air, Kamis (3/7/2025). Mereka disambut bak pahlawan spiritual, setelah sukses menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci.
Prosesi penyambutan berlangsung meriah di Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, sebelum rombongan menuju Gedung Auditorium Kantor Bupati untuk mengikuti seremoni resmi dari Pemerintah Daerah.
Kedatangan para “tamu Allah” itu disambut sukacita oleh keluarga, sahabat, dan masyarakat yang telah lama menantikan. Iringan rebana yang menggema menambah suasana religius dan menyentuh hati, menciptakan momen yang sulit dilupakan.
Wabup Abdul Sahid: Semoga Menjadi Haji Mabrur
Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, dalam sambutannya tak kuasa menyembunyikan rasa bangga. Ia mengucapkan selamat datang kepada para jamaah seraya berharap ibadah yang telah dilaksanakan menjadi haji yang mabrur.
“Atas nama pribadi, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Parigi Moutong, kami mengucapkan selamat datang. Semoga keberkahan ibadah haji ini membawa dampak positif bagi keluarga dan masyarakat,” ujar Wabup dengan penuh semangat.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh jamaah yang telah menempuh perjalanan spiritual yang sarat tantangan, serta mengajak masyarakat untuk meneladani semangat ketakwaan yang mereka bawa pulang dari Tanah Suci.
Pemeriksaan Kesehatan Jadi Prosedur Wajib
Sebelum tiba di Parigi Moutong, seluruh jamaah menjalani pemeriksaan kesehatan melalui rapid test di Asrama Haji Kota Palu. Pemerintah memastikan bahwa seluruh jamaah kembali dalam kondisi sehat dan siap kembali ke lingkungan masing-masing.
Di akhir sambutannya, Wabup Abdul Sahid tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran proses haji, mulai dari keberangkatan hingga pemulangan ke kampung halaman.
Kepulangan Jamaah Haji Jadi Momentum Rohani
Pemerintah daerah berharap kepulangan ini menjadi momentum untuk memperkuat spiritualitas dan mempererat silaturahmi di tengah masyarakat. Tangis haru yang tumpah hari itu menjadi bukti betapa ibadah haji adalah perjalanan yang mengubah hati—bukan hanya bagi yang berangkat, tetapi juga bagi yang menyambut.
FAYRUZ / BAG PROKOPIM SETDA PARIGI MOUTONG
