EQUATOR NEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Melaunching Sistem Informasi Kebencanaan Parigi Moutong (SIBIMO) untuk meminimalisir kesimpangsiuran penyampai informasi data bencana.
“Aplikasi ini cukup komplit, dan dapat diakses khalayak luas melalui google, Masyarakat juga bisa mengakses untuk melaporkan suatu peristiwa bencana di wilayah masing-masing,” ungkap Sekretaris BPBD Rivai saat peluncuran aplikasi sistem informasi kebencanaan, di Aula lantai II Kantor Bupati Parigi Moutong
Di era digitalisasi diperlukan sebuah inovasi dalam rangka mendeteksi, memitigasi, memetakan hingga penanggulangan tanggap darurat dan pascabencana.
Dari inovasi itu, muncul satu ide untuk melahirkan satu aplikasi berbasis daring yakni SIBIMO, sebagai solusi layanan informasi bencana yang cepat, lengkap dan akurat.
“Aplikasi ini juga memuat informasi perkembangan COVID-19 di Parigi Moutong, termasuk data-data warga yang terkonfirmasi positif, dan aplikasi ini dibuat untuk memudahkan warga melapor maupun mencari tahu informasi tentang kebencanaan,” ujarnya.
Dalam penggunaanya, BPBD setempat akan melibatkan para perangkat desa yang bertugas sebagai operator di masing-masing wilayah guna membantu dalam mengakomodasi laporan bencana yang disampaikan warga.
Namun, sebelum dilibatkan perlu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, agar memiliki kemahiran dalam pengoperasian sebuah perangkat.
“Sistem informasi ini juga sekaligus memuat titik koordinat kejadian. Hal ini sangat bermanfaat untuk memudahkan mobilisasi dan akomodasi logistik serta kebutuhan lainnya saat tanggap darurat, termasuk menginformasikan jumlah korban pada suatu peristiwa yang setiap saat diperbaharui,” kata dia.
Rencananya aplikasi SIBIMO akan dimasukkan kedalam market Android Play Store agar dapat didownload untuk digunakan dan lebih memudahkan warga mengakses informasi melalui smartphone.
“Sistem ini juga diintegrasikan dengan data prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diharapkan, kehadiran aplikasi tersebut dapat lebih meningkatkan mitigasi masyarakat terhadap ancaman bencana alam,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretrais Daerah Parigi Moutong Zulfinasran Ahmad yang membacakan sambutan Bupati Parigi Moutong mengatakan, bencana merupakan peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat, yang disebabkan karena faktor alam dan non alam.
Sehingga, mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan serta dampak psikologis masyarakat yang terdampak bencana.
Nantinya dalam setiap terjadinya bencana, informasi awal sangat dibutuhkan untuk menentukan penanganan bencana. Terhambatnya arus informasi bencana, dapat menimbulkan data korban simpangsiur, informasi pengungsi menjadi tidak jelas, tindakan medis pun terhambat, dan penyaluran bantuan menjadi tidak terarah, dan tidak tepat sasaran.
“Sehingga dengan aplikasi SIBIMO ini, menjadi hal yang sangat penting dan mutlak, dan harus dilakukan guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, akibat dari bencana,” tuturnya.
MY Towanda